Minggu, 31 Mei 2015
Iodometri lengkap dan pembahasan
Pengertian Iodometri
Iodometri adalah titrasi redoks yang melibatkan titrasi iodin yang diproduksi dalam reaksi dengan larutan standar tiosulfat.
Prinsip umum iodometri
Iod bebas seperti halogen lain dapat menangkap elektron dari zat pereduksi, sehingga iod sebagai oksidator. ion I- siap memberikan elektron dengan adanya zat penangkap elektron, sehingga I- bertindak sebagai zat pereaksi
Reaksi
I2(padat) + 2e → 2I-
pada beberapa literatur sering dituliskan
I3- + 2e →3I-
Penentuan zat pereduksi
iod bebas bereaksi dengan larutan natriumtiosulfat sebagai berikut Na2S2O3 + I2 → 2 NaI + Na2S4O6 :pada reaksi tersebut terbentuk senyawa natrium tetrationat, Na2S4O6 , garam dari asam tetrationat. reaksi iodometri ini dapat ditulis dalam bentuk ion sebagai berikut :
2S2O3 + I2 → 2NaI + S4O6- 2S2O3- → S4O6- + 2e
1 grek natrium tiosulfat = 1 mol, sedangkan 1 grek I2 = ½ mol
ketika larutan natrium tiosulfat dititrasi dengan larutan iod berwarna coklat gelap yang karakteristik dengan iod akan hilang. ketika semua Na2S4O6 telah teroksidasi, maka kelebihan larutan iod akan menjadikan cairan tersebut berwarna kuning pucat. karena itu dalam iodometri memungkinkan titrasi tanpa menggunakan indikator. namun kelebihan iod pada akhir titrai memberikan warna yang samar, sehingga penetapan titik akhir titrasi (ekivalen) menjadi sukar. karena itu lebih disukai menggunakan reagen yang senditif terhadap iod sebagai indikator; yaitu larutan kanji yang membentuk senyawa adsorpsi berwarna biru dengan iod. dengan adanya larutan kanji, titik ekivlen ditentukan dari kenampakan warna biru yang tetap pada kelebihan penambahan satu tetes iod. sebaliknya, dimungkinkan juga untuk menitrasi larutan iod dengan tiosulfat sampai kelebihan satu tetes tiosulfat menghilangakan warna biru larutan. dalam kasus ini larutan kanji harus ditambahkan pada saat akhir titrasi mendekati titik ekivalen, ketika iod tunggal sedikt dan larutan yang dititrasi berwarna kuning. jika larutan kanji yang ditambahkan pada awal titrasi, ketika masih banyak terdapat iod dalam larutan, maka sejumlah besar senyawa iod-kanji yang terbentuk akan bereaksi lambat dengan tiosulfat. dengan mengetahui normalitas larutan iod, volume iod dan tiosulfat yang digunakan dalam titrasi, kita dapat memperoleh noramlitas titran (larutan tiosulfat. sebaliknya normalitas titran larutan iod dapat dihitung dari normalitas tiosulfat yang diketahui. berbagai zat pereduksi yang mampu mereduksi I2 menjadi ion I- ditentukan dengan cara sama, antaranya H2SO3, H3AsO3, HSbO3, H2S bebas, SnCl2.
Penentuan zat pengoksidasi
karena zat pereduksi ditentukan dengan titrasi menggunakan larutan iod, maka dalam penentuan zat pengoksidasi didasarkan pada reduksi oleh ion I- sehingga harus digunakan larutan KI untuk titrasi. namun kenyataanya titrasi ini tidak dapat dijalankan karen auntuk menentukan titik ekivalenya tidak mungkin. ketika oksidator seperi K2Cr2O7 dititrasi dengan laruta KI, menurut reaksi berikut:
K2Cr2O7 + 6KI + 14HCL → 3I2 + 8 KCl + 2 CrCl3 + 7H2O :akhir reaksi ditandai oleh penghentian pelepasa iod. namun keadaan tersebut tidak dapat diamati. ketika larutan digunakan sebagai indikator, pengamatan I2 yang muncul dapat terpantau dengan mudah (warna biru) namun bukan ketika ercapai pembentukan I2 pertama kali. dalam kasus ini digunaan metoda substitusi tidak langsung, yaitu pada campuran kalium iodida dan larutan asam (dalam jumlah berlebih) ditambahkan dengan volume tertentu oksidator yang akan ditentukan (sebagai contoh larutan K2Cr2O7 ). kemudian dibiarkan sekitar 5 menit untuk menyelesaikan reaksi tersebut. selanjutnya ion yang dilepaskan dititrasi denga tiosulfat. banyaknya grek iod ekivalen dan grek tiosulfat akan sama dengan zat pengoksidasi (K2Cr2O7). karena itu meski penentuan K2Cr2O7 dan Na2S2O3 masing-masing tidak bereaksi langsung, namun banyaknya akan ekivalen, dengan perhitungan berikut
VK2Cr2O7 . NK2Cr2O7 = V Na2S2O3 . N Na2S2O3
:penentuan zat pengoksidasi secara iodometri dapat dirangkum sebagai berikut:
KI + asam (berlebih dalam erlenmeyer) + oksidator yang akan ditetapkan ( dengan memipet) → pelepasan I2
I2 + Na2S2O3 ---- 2 NaI + Na2S4O6 (titrasi iod dengan tiosulfat)
banyak zat pegoksidasi yang mampu mengoksidasi ion I- menjadi I2 dapat ditentukan secara iodometri dengan prosedur ini, diantaranya Cl2, Br2, KMnO4, KClO3, bubuk pemutih (CaOCl2), garam dari HNO2, hidrogen peroksida, garam ferri, garam kupri, dsb.
Referensi
Widodo, Didik Setyo., Lusiana, Retno Ariadi.2010. Kimia Analisis Kuantitatif. Yogyakarta:Graha Ilmu
Khopkar, S.M., 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta:UI-press
Mulyono. 2006. Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta:PT Bumi Aksara
sumber:http://www.academia.edu/6768812/METODE_IODOMETRI
Beberapa Penyebab Kencing Darah
by : alodokter
APA SAJA KONDISI PENYEBAB KENCING DARAH?
Sebaiknya jangan abaikan jika terdapat darah dalam kencing, kecuali pada wanita yang sedang haid. Kencing darah bisa merupakan pertanda ada masalah pada ginjal, saluran kencing, atau prostat Anda. Atau sebaliknya, bisa juga bukan kondisi serius. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan medis dan tes laboratorium.
Darah yang ada di dalam urine berasal dari ginjal atau saluran kemih. Jika mengandung darah, urine yang muncul berwarna kecokelatan, merah, atau merah muda terang. Namun, darah dalam urine tidak selalu dapat terlihat dengan kasat mata karena pada beberapa kasus akan diperlukan pemeriksaan di bawah mikroskop. Berikut adalah beberapa kondisi umum yang dapat menyebabkan kencing darah.
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih sering kali disebabkan oleh bakteri E. Coli. Secara umum gejalanya berupa rasa sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil, bau urine menyengat dan bisa mengandung darah. Pada wanita, biasanya terasa sakit pada bagian panggul. Sedangkan pada pria, pada bagian rektal atau dubur.
Jika infeksi terjadi di uretra, yaitu saluran kencing dari kandung kemih ke anus, Anda akan merasa perih ketika kencing.
Sedangkan jika infeksi terjadi di kandung kemih, Anda akan merasakan tidak nyaman pada perut bagian bawah, sering kencing, dan terasa sakit. Wanita berpotensi mengalami infeksi kandung kemih lebih tinggi dibandingkan pria. Ini karena uretra wanita yang lebih pendek daripada pria, sehingga memungkinkan bakteri masuk dari uretra ke kandung kemih.
Kondisi yang lebih serius dapat terjadi jika bakteri menginfeksi ginjal. Gejala tambahannya berupa demam tinggi, mual dan muntah, meriang, dan terasa sakit pada punggung bagian samping.
Ginjal
Selain infeksi saluran kemih, kencing darah juga dapat mengindikasikan adanya batu ginjal atau kanker ginjal.
Batu ginjal dapat menghambat saluran kemih, sehingga akibatnya akan mengganggu proses buang air kecil. Batu ini terbentuk dari limbah dalam darah yang mengkristal. Kondisi ini bisa disebabkan oleh kurang minum air putih, mengonsumsi obat-obatan yang berisiko berdampak kepada kandungan urine, atau sedang menjalani kondisi medis tertentu.
Kanker ginjal
terjadi ketika terdapat sel yang tumbuh secara tidak terkendali di dalam ginjal. Pemicunya belum dapat dipastikan, tetapi merokok dan obesitas menjadi faktor risiko kondisi ini. Umumnya kanker ginjal dialami oleh orang-orang yang berusia di atas 50 tahun, dalam hal ini laki-laki lebih berpotensi dibandingkan perempuan.
Jika Anda memiliki benjolan di area ginjal, rasa sakit yang konstan di bawah rusuk, serta mengalami kencing darah, maka patut dicurigai tentang kemungkinan kanker ginjal. Segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.
Prostat
Kelenjar prostat berada di antara penis dan kandung kemih. Pada saat prostat membengkak, kandung kemih dan uretra akan tertekan. Akibatnya, kandung kemih akan terasa penuh, tetapi sulit untuk mengeluarkan urine. Pembengkakan prostat pada umumnya terjadi pada laki-laki berusia di atas 50 tahun. Diyakini, penyebabnya adalah perubahan hormon seiring pertambahan usia.
Sementara itu, kanker prostat juga dapat menyebabkan kencing darah. Penyebab kanker prostat secara pasti belum diketahui. Namun, faktor penuaan dan genetika dapat meningkatkan risiko terkena kanker. Gejala kanker prostat, antara lain:
Butuh waktu lama untuk mengeluarkan semua urine dalam kandung kemih.
Aliran kencing lemah.
Setelah selesai berkemih, muncul desakan ingin berkemih lagi, tapi dengan kuantitas urine yang lebih sedikit.
Berkemih dengan frekuensi lebih sering.
Beberapa tes perlu dilakukan untuk mendiagnosis apakah kencing darah yang dialami diakibatkan oleh kondisi serius tertentu. Tes tersebut, antara lain tes urine, pemeriksaan ultrasonografi, dan tes kadar protein yang diproduksi oleh kelenjar prostat, yaituProstate-Specific Antigen (PSA). Makin dini Anda memeriksakan diri, maka penyakit dapat segera ditangani untuk mencegah kondisinya memburuk.
Mengenal ISK
PENGERTIAN INFEKSI SALURAN KEMIH
Sebelum memasuki pengertian infeksi saluran kemih (ISK), ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu mengenai sistem saluran kemih.
Tubuh kita memiliki sistem saluran kemih yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Melalui sistem saluran kemih inilah air kencing atau urin diproduksi dan dibuang.
Berawal dari ginjal, kotoran yang ada di dalam darah dipisahkan dan dikeluarkan dalam bentuk urin. Kemudian urin tersebut dialirkan dari ginjal melalui ureter menuju tempat penampungan yang disebut kandung kemih. Setelah ditampung, urin kemudian dibuang dari tubuh melalui saluran pelepasan yang disebut uretra.
ISK terjadi ketika bakteri menyerang bagian-bagian tertentu dari sistem saluran kemih tersebut.
Sekilas mengenai gejala ISK
Berdasarkan gejalanya, ISK dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu ISK bawah dan atas.
ISK bawah merupakan infeksi yang terjadi pada uretra dan kandung kemih. Gejala dari kondisi ini meliputi rasa ingin selalu buang air kecil, nyeri atau perih saat buang air kecil, warna urin yang keruh, dan bau urin yang menyengat.
Sedangkan ISK atas merupakan infeksi yang terjadi pada ureter dan ginjal. Gejala dari kondisi ini meliputi nyeri pada bagian selangkangan, mual, dan demam.
Sekilas mengenai penyebab ISK
Sembilan dari sepuluh kasus ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli atau E. coli yang umumnya hidup di dalam usus besar dan sekitar anus. Diperkirakan bakteri ini masuk ke dalam saluran uretra seseorang ketika kurang baik dalam melakukan pembersihan setelah buang air besar maupun kecil. Misalnya pada saat kertas toilet yang dia gunakan untuk membersihkan anus turut menyentuh organ kelaminnya, maka bakteri dapat masuk ke saluran kemih. Dalam kasus seperti ini wanita lebih rentan terkena ISK karena jarak uretra dengan anus pada tubuh mereka lebih dekat daripada jarak yang ada pada tubuh pria.
ISK juga bisa disebabkan oleh iritasi setelah berhubungan seksual dan akibat terganggunya kinerja pengosongan urin oleh kondisi tertentu.
Tes yang dilakukan untuk mendiagnosis ISK
Selain memeriksa riwayat kesehatan pasien dan menanyakan gejala-gejala yang dirasakan, dalam mendiagnosis infeksi saluran kemih (ISK), dokter juga dapat melakukan beberapa tes untuk melihat adanya bakteri atau gangguan di dalam organ-organ saluran kemih tersebut. Beberapa jenis tes tersebut di antaranya seperti tes urin dan darah, pemeriksaan dengan menggunakan CT scan, sistoskopi, serta USG.
Pilihan pengobatan untuk mengatasi ISK
Penyembuhan ISK dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan antibiotik yang diresepkan oleh dokter. Selain antibiotik, obat pereda nyeri seperti parasetamol juga mungkin diperlukan untuk meredakan demam atau rasa sakit yang ada.
ISK yang tergolong ringan biasanya sembuh setelah beberapa hari dilakukan pengobatan. Namun jika tergolong parah, penderita akan membutuhkan rawat inap beberapa hari di rumah sakit.
Akibat jika tidak mengobati ISK
Tanganilah secepatnya jika Anda mulai merasakan gejala infeksi saluran kemih (ISK). Jika ISK dibiarkan berlarut-larut tanpa diobati, terutama jika Anda sering mengalaminya, bukan tidak mungkin ISK dapat menimbulkan komplikasi yang tergolong serius, misalnya gangguan pada ginjal dan infeksi darah.
Jumat, 22 Mei 2015
Tutorial mengganti background dengan photoshop
Ini adalah cara mudah untuk mengganti background dengan menggunakan Photoshop. untuk lebih jelasnya silahkan lihat video dibawah ini.
Senin, 04 Mei 2015
Langganan:
Postingan (Atom)